Disini nggak ada Lexi yah. * Heri menghentikan tangan yang ingin kembali memotong tanaman. Diam, menajamkan pendengaran. Tak berselang lama, suara keributan dan teriakan terdengar dari dalam rumah. Membuatnya dengan cepat berlari menuju pintu belakang. Pintu yang paling dekat dengan posisinya sekarang ini. Matanya terbelalak ketika beberapa kali ia memutar handle pintu, tapi si pintu tak mau terbuka. Mendorongnya cukup kuat, namun tetap saja, pintu itu diam tak bergerak. Dia semakin yakin jika didalam sana, keadaan tidak baik-baik saja. Cepat Heri berlari mencari jalan yang lain. Memutar pintu yang ada diteras samping, tapi tetap sama, pintunya terkunci dari dalam. Ia mengintip dari kaca yang ada disamping pintu. Tak bisa melihat apa pun, karna pintu kamar Lexi tertutup rapat. “Aaww!”