“Lyli! Keterlaluan kamu!” bentak Vado, dia marah. Karna kali ini, kelakuan Lyli benar-benar berada diluar dugaan. Mata yang berkaca itu melotot sempurna. Bulir bening menetes membasahi pipi. Kepalanya menggeleng, tak percaya, tapi sangat sakit melihat Vado yang dengan terang-terangan membela Gita. Menangkapnya, mirip seperti memeluk, lalu ... tadi, Vado baru saja membentaknya. “Kamu membelanya, mas? Iya?” suaranya serak, tangisnya tak terbendung. “Mom, dad,” Lexi yang baru selesai ganti baju, terlihat sangat heran melihat ketegangan ketiga orang ini. Menatap Gita lekat, tatapannya tertuju di pipi yang ada cap lima jari. “Hiu,” meraba pipi itu, membuat Gita meringis, menahan perih. Lexi menatap Mommynya, sedikit melotot. “Mommy nampar Gita?” tanyanya meyakinkan. Tak menjawab, Lyli memb