Dengan kedua mata yang sama-sama melotot terkejut, pak Mardi dan bu Mardiyah saling bertukar pandang. Ini acara lamaran atau terima uang kaget sih? Bu Mardiyah sedikit beringsut, menegakkan duduk, menatap Lexi yang masih diam bersandar di sandaran kursi. “Ini bapakmu namanya Kriss Hatta, bukan?” Santai kepala berjambul itu menggeleng. “Nama daddy saya Vado Kresiv Willya. Bukan Kriss Hatta. Kenapa?” Bu Mardiyah menekan dadaa. “Ini dadaa jadi berdebar, mirip seperti nerima uang kaget yang bikin jantungan.” Pak Mardi menepuk kaki istrinya. “Kaya’ pernah nerima duit kaget, bu.” Kembali beringsut, menatap suami lekat. “Lha, tapi benar lho, pak. Bapak terkejut ndag? Ini dadaa ibuk masih berdebar lho.” “Maaf, pak, bu. Saya mohon maaf jika ini terlalu mendadak, bahkan cara kami melamar Gita