Gita mendorong pelan bahu Lexi yang condong ketubuhnya. “Sayang, aku belum resmi bercerai dengan mas Iklan. Sekarang, statusku masih istrinya. Kamu dengar sendiri kan, penjelasan pak Vado. Masih dua kali persidangan lagi, baru bisa ketuk palu.” Jelas Gita panjang. Lexi menghela nafas panjang, wajah galak itu terlihat begitu santai dengan seriusnya. “Besok biar gue datang dipersidangan yang kedua. Biar gue sendiri yang ngetuk hakimnya pakai palu.” Gita nabok bahu Lexi. “Jangan aneh-aneh.” “Cckk,” desisnya kesal. “Ini udah dua minggu lebih lho, hiu. Itu hakim kerjaannya ngapain sih? Cuma ketuk palu aja dilama-lamain. Kalo nggak bisa, dia kan bisa angkat tangan. Bukan malah ngundur-ngundur begini. Bikin nahan ngaceng aja!” “Sayang!” Gita nabok kaki Lexi. Gemes juga, pen banget tapuk tuh m