Lexi terbangun saat mendengar suara pintu terbuka. Menoleh, dilihatnya seorang perawat masuk dengan membawa sekantong infus. Tersenyum ramah saat tatapannya bertubrukan dengan Lexi. “Maaf, jadi ngebangunin mas-nya.” Sapanya. Lexi menyunggingkan senyum, tak mengatakan apa pun. Melipat kedua tangan didepan dadaa, mengamati cara perawat itu mengganti infus. “Udah selesai, mas. Silakan dilanjutin lagi tidurnya.” Lexi kembali tersenyum, untuk sekarang dia malas berbasa-basi. Keadaan hati sedang nggak baik, jadi ... memilih diam saja. Menjadi pribadi yang sedikit berbeda. Mendengar pintu udah nutup kembali, ia beranjak dari duduk. Menatap wajah pucat Gita yang masih lelap. Menyempatkan mencium kening wanita itu, lalu melangkah masuk menuju kamar mandi. Sekitar lima belas menit, Lexi kelua