Seorang perawat masuk membawa sekantong darah, tersenyum ramah saat tatapannya bertemu dengan Lexi. Tak begitu lama, Lyli melangkah masuk dengan menenteng tas brand terbarunya.
Ada rasa lega yang begitu sulit dijelaskan, terlebih melihat perawat yang kini mulai mengganti infus dengan sekantong darah merah itu.
“Mom, nomor rekening dia mana?” menanyakan hal yang tadi udah ia kirim lewat chat, tapi Lyli belum membalas chatnya.
Lyli tersenyum, mengelus lengan anaknya. “Udah mommy bayar.”
Kening Lexi berlipat. “Mommy bayarin enam ratus juta?” tanyanya nggak percaya.
Lyli menaruh tas diatas meja, menarik kursi, lalu mendudukkan p****t disana. Mendongak menatap anak lelaki satu-satunya. Anak yang ia lahirkan dengan penuh perjuangan. “Iya, mommy udah transfer uangnya ke mbak yang tadi.”
Unt
