Ninja putih itu melaju pelan, berhenti tepat dilampu merah. Dini hari, jalanan tak begitu ramai, bahkan hanya ada motor Lexi saja yang berhenti tepat digaris putih. Lexi sedikit menoleh. “Lo mau kita kemana?” tanyanya. “Hah? Apa?” Gita yang sejak tadi melamun, bahkan dadaa masih saja berdebar pasca ciuman Lexi di dalam lift tadi, sedikit gelagapan. “Jan jauh-jauh, biar denger gue ngomong apa.” Gita sedikit mepet, membuat perut bulatnya menyentuh punggung Lexi. Tak ingin perutnya terjepit, ia sedikit berdiri dengan kedua tangan yang berpegangan di kedua bahu Lexi, lalu mendekatkan kepala. Lexi, dengan sangat sengaja, kembali menoleh, tubuhnya sedikit memutar. Menarik tengkuk Gita, membuat bibir mereka kembali menyatu. Katakanlah, mereka berdua tak tau tempat, buat Lexi sih, whatever ba