Suara alarm ponsel berbunyi, menyambut pagi dengan bias mentari yang masuk melalui gorden jendela yang tersingkap. Crystal membuka mata, mendapati Ruby berada di dekatnya. Semalaman dia tidur di pelukan da'da bidang suaminya itu. Senyum manis terukir di bibir Crystal, lalu mendekat untuk menjejakkan ciuman manis pada Ruby. “Selamat pagi, Suamiku.” Hampir sebulan berlalu sejak terakhir kali kecelakaan tangga yang menimpa Ruby. Crystal tak ingin egois lagi. Disentuhnya sisi pelipis pria itu, lalu berkata, “Bangun, Sayang. Hari ini aku akan minta maaf sama kamu supaya kita bisa perbaiki pernikahan kita.” Menit berikutnya, pelupuk mata pria itu mengerjap. Bola mata cantiknya akhirnya bisa dilihat Crystal lagi sedekat itu. Mungkin Ruby tak menyadari sentuhan cinta mereka tadi malam sebab mab