Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore saat aku selesai mengurus prosedur cuti kuliah. Alka menungguku di parkiran, saat kusamperin Alka langsung melempar helm yang kusambut dengan sigap. “Ke rumah gue. Nyokap nanyain mulu dari kemarin. Gue belum bilang kalau lo ngajuin cuti kuliah, gue mau lo bilang sendiri sama mereka.” Alka mulai menstarter motornya kemudian mengisyaratkan dengan dagu, untuk menyuruhku segera naik. “Lo udah punya rencana pulang kapan?” “Sebentar,” tahanku. Segera aku berpegangan di bahu Alka lalu duduk senyaman mungkin. Setelah itu, aku mengganti peganganku dengan memasukkan kedua tanganku ke dalam kantong jaket Alka. Semacam kebiasaan yang paling nyaman menurutku, karena nggak dipungkiri Alka memang enak dipeluk. “Jalan, Ka.” Alka mengangguk samar kemudian melajukan