Setelah puas mendengar omelan Mbak Zha, aku dan Tanaka langsung dipisah. Mbak Zha membawaku ke ruang makan sedangkan Tanaka bersama Aranea dan Mas Tirta tetap di ruang tamu. “Saya mau berbicara sesuatu dengan kamu,” ujar Mbak Zha, begitu menyeretku duduk kemudian mengambil tempat tepat di seberangku. Posisi kami berhadap-hadapan sekarang. “Kimi kamu tahu kalau ini tidak boleh terjadi di antara kalian?” Seperempat diriku bertanya-tanya tentang alasan dibalik kata ‘tidak boleh’ itu, sisanya lagi memilih mengangguki ucapan Mbak Zha. “Tanaka itu aktor. Di kondisinya sekarang ini, saya tidak mau menambah-nambah daftar masalah dengan adanya hubungan khusus antara kalian berdua. Saya tidak akan menerima penjelasan dalam bentuk apa pun. Yang saya ingin, kalian tetap profesional dan mengesamping