Seperti biasa, saat tidak terlalu banyak pelanggann, Ishana pasti memperhatikan Whisky yang sedang berkutat dengan mesin pembuat kopi kesayangannya. Kalau saja benda itu manusia, mungkin akan Whisky nikahi karena saking cintanya. Kadang Ishana merasa geli sendiri, tetapi baginya orang yang bekerja sesuai passion adalah orang yang beruntung. Bisa menikmati, lebih cepat berkembang, terhindar dari tekanan dan tentu saja stres. “Udah kayak nyentuh cewek aja. Pelan, lembut, dan hati-hati,” kekeh Ishana geli. “Lebih dari cewek. Cocok disebut belahan jiwa gue kayaknya.” “Najong banget!” Candaan mereka terhenti saat Ishana merasa pundaknya dicolek beberapa kali. Ketika hendak menoleh, sapaan Whisky mendahului, “Siang, Shilla Cantik. Mau pesan apa? Nanti Kakak buatkan yang spesial.” Matanya ber