Di lantai dansa, Alisha sedang tertawa kecil menanggapi pria asing yang baru saja mendekatinya. Namun, sebelum pria itu sempat berkata lebih jauh, sebuah tangan besar menarik tubuh Alisha dengan tegas. Alisha tersentak, begitu pula pria asing itu yang langsung mundur melihat sosok Nawa berdiri di depannya. Aura dingin dan mengancam yang dipancarkan Nawa cukup untuk membuat pria itu terdiam, lalu melangkah mundur tanpa sepatah kata pun. "Nawa?" Alisha menatapnya dengan terkejut. Sebelum ia bisa berkata apa-apa lagi, bibir Nawa tiba-tiba menyambar bibirnya. Ciuman itu bukan hanya penuh gairah, tapi juga sarat dengan rasa kepemilikan. Nawa menggigit lembut bibir Alisha, mencicipi campuran rasa manis alkohol dan kemarahan yang ia rasakan. Sentuhan itu membuat Alisha membeku, matanya melebar