Bab 47

1597 Kata

Di sudut ruangan yang remang-remang, seorang pria duduk di kursi dengan tatapan tajam menatap foto pernikahan Nawasena dan Alisha yang terpampang di layar ponselnya. Tangannya menggenggam erat, seolah-olah kemarahan yang lama terpendam siap meledak kapan saja. Dengan suara rendah penuh kebencian, dia bergumam, "Jadi, kau benar-benar menikah dengannya, Nawasena?" Matanya menyipit, bibirnya meringis tipis saat kemarahan yang sudah lama dipendam semakin menguasainya. "Kau selalu mendapatkan apa yang kau mau," lanjutnya sambil menyentuh layar ponsel, jari-jarinya mengelus wajah Alisha yang ada di foto. "Tapi kali ini, aku akan merebutnya darimu. Tidak ada yang bisa menghentikanku." Tatapannya berubah dingin, penuh dendam. Pria itu berdiri, menghela napas panjang, dan memandangi foto itu seka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN