Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, Alisha akhirnya diperbolehkan pulang. Saat mobilnya melaju menuju mansion mewahnya, hatinya dipenuhi berbagai perasaan. Ada kegembiraan, kecemasan, dan harapan yang bercampur menjadi satu. Begitu mobil berhenti di depan mansion, Alisha menghela napas dalam-dalam. Dia melangkah keluar, matanya menatap bangunan megah yang sudah lama menjadi rumahnya. Namun, ada sesuatu yang berbeda kali ini—seakan tempat ini tidak hanya menjadi rumah bagi dirinya, tapi juga bagi harapan baru yang sedang tumbuh dalam perutnya. Di depan pintu, Nawa sudah menunggu dengan senyum hangat. Begitu melihat Alisha keluar dari mobil, dia langsung menghampiri dan menggenggam tangannya. "Selamat datang kembali, Sayang," ucapnya lembut sambil mengusap punggung tangan Alisha

