Kana duduk dengan santai di kursi ruang tunggu kantor Karel, meskipun wajahnya memancarkan ketidaksabaran. Ia sudah mendengar dari beberapa rekan Karel bahwa pertemuannya hampir selesai, tetapi bukan itu yang membuatnya resah. Ia tahu Karel tidak sepenuhnya ingin ia terlibat dalam rencana training di cabang Bali, dan itu justru membuatnya semakin ingin berada di sana. Begitu Karel keluar dari ruang pertemuan, Kana langsung berdiri dan berjalan mendekatinya dengan senyum jahil yang sudah familiar bagi Karel. Kana tersenyum tipis, sedikit menikmati momen saat Karel tampak jengkel. "Sayang?" panggilnya lembut, menambahkan sedikit godaan dalam suaranya. Karel mendengus kesal, tatapan matanya menusuk tajam ke arah Kana. "Aku bukan sayangmu, Kana! Berapa kali aku bilang?" Balasnya dengan nada

