Nawa menyeka air mata yang jatuh di pipi istrinya. "Kamu nggak salah. Kamu punya hak untuk merasa ragu, tapi yang perlu kamu tahu, aku hanya mencintaimu. Catte memang pernah ada di hidupku, tapi itu semua sudah selesai. Sekarang, hanya kamu yang ada di hatiku." Alisha menarik napas dalam, mencoba menenangkan hatinya yang masih bergejolak. "Aku cuma... aku cuma takut kehilanganmu, Mas. Apalagi dengan semua yang sedang terjadi sekarang." Nawa menggeleng pelan, lalu mengecup kening istrinya dengan penuh kasih. "Kamu nggak akan kehilangan aku, Ca. Kita berdua akan hadapi ini sama-sama, oke?" Akhirnya, senyum kecil terukir di wajah Alisha. "Maafkan aku, Mas. Aku akan belajar lebih percaya." "Kita sama-sama belajar, ya?" balas Nawa, sebelum menarik Alisha ke dalam pelukannya. "Aku minta maa

