Pagi-pagi, Alisha dikejutkan dengan sesuatu yang tak pernah ia duga. Saat cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui celah jendela, matanya menangkap sesuatu di punggung suaminya yang tengah duduk di tepi tempat tidur—luka lebam berwarna keunguan, dengan beberapa goresan kulit yang terkelupas di sekitarnya. Jantung Alisha mencelos. “Mas…” bisiknya lirih, tangannya refleks terulur, jemarinya menyentuh perlahan bagian luka itu. Nawa menegang seketika saat merasakan sentuhan lembut Alisha. Dia tak bersiap untuk ini. “Ah, ini… cuma luka kecil,” jawabnya dengan nada santai, mencoba menyembunyikan ketidaknyamanannya. Namun, Alisha tak mudah dibodohi. Tatapannya yang teduh kini berubah serius. “Luka kecil? Mas, ini lebam besar, ada goresan juga! Bagaimana ini bisa terjadi?” Nada suaranya be

