Villa masih sunyi ketika Nawa tiba kembali. Langit malam membentang luas di atas kepulangannya yang penuh gejolak. Mobil sedan hitamnya berhenti di depan gerbang, dan Arman langsung bergerak membuka pintu dengan sigap. "Tuan, situasi aman," lapor Arman singkat. Nawa hanya mengangguk sebelum berjalan masuk. Langkahnya cepat menuju lantai dua, menuju kamar di mana Alisha berada. Begitu dia sampai di depan pintu, dia berhenti sejenak. Dadanya terasa sesak. Dari dalam, samar-samar terdengar suara isakan yang tertahan. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Dia ingin masuk dan memastikan Alisha baik-baik saja. Tapi setelah apa yang terjadi, apakah dia pantas? Dia menarik napas panjang, lalu mengetuk pintu dengan hati-hati. "Alisha?" Tidak ada jawaban. Dia mengetuk lagi, kali ini sedikit le

