"Sayang!" Dengan suara lirih, Kana memanggil Karel. "Aku bukan sayangmu," jawab Karel ketus sambil berjalan mendekatinya. Sesampainya di Indonesia, Kana sengaja meminta Karel untuk menjemputnya di bandara. Nawa sudah menawarinya untuk memakai mobilnya dulu, tapi ia menolak. Kana lebih memilih dijemput Karel. Di dalam mobil, Kana menyenderkan tubuhnya di kursi penumpang, menikmati momen langka bersama Karel. Ia menatap Karel dengan senyum kecil di wajahnya, meski tanggapan wanita itu selalu ketus. "Karel, kamu memang selalu bikin aku tersenyum, ya. Selalu ada jawaban yang bikin aku merasa tertantang," ucapnya, lalu menatap keluar jendela. "Berhentilah menggodaku, Kana," balas Karel, tetap fokus pada jalan. Namun, Kana menangkap sesuatu—sudut bibir Karel sedikit melengkung, seolah mena

