Alisha mengangguk dan menggenggam tangan Nawa, memberikan dukungan. "Ayo, Sean. Kita bisa bicara sambil makan rujak ini," katanya, berusaha menjaga suasana tetap positif. Mereka semua duduk di meja makan, Alisha di tengah antara Nawa dan Sean. Sementara yang lain berada di ruang tengah, menonton televisi sambil sesekali melirik ke arah meja makan dengan rasa penasaran. Nawa tidak pernah melepaskan pandangannya dari Sean. Dia tetap fokus pada makanannya, tapi di balik sikap santainya, dia waspada. "Jadi, apa yang ingin kamu tanyakan?" tanya Alisha sambil menyendok rujak ke dalam mangkuknya. Sean mengambil napas dalam-dalam. "Aku ingin tahu bagaimana kamu menangani bisnis di Swiss setelah semua yang terjadi." Alisha mengangkat bahu. "Oh, itu bisnis suamiku, Sean. Punya Gunawan Group, bu

