"Kamu dari mana saja? Aku sudah menunggumu sejak tadi!" Rayka berdiri di depan pintu pagar rumah Inara dengan tatapan marah. Pria itu menarik paksa tangan Inara, menjauhkannya dari Halil. Inara terkejut diperlakukan seperti itu. Tubuhnya tersentak ke depan, tepat ke samping Rayka. "Apa-apaan sih, kamu!" seru Inara, berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Rayka. Tentu saja Rayka tidak membiarkannya lepas dengan begitu mudah. Rayka mempererat cekalannya hingga tangan wanita itu memerah dan dia meringis kesakitan. Halil yang sejak awal diam saja, tidak suka melihat Rayka melakukan kekerasan pada Innara. Pria itu pun maju dan melepaskan tangan Rayka dari Innara lalu menarik wanita itu menjauh dari Rayka. "Nara gak suka dipaksa. Kamu gak lihat dia kesakitan?!" ucap Halil ketika Rayk