Part 17

2011 Kata

"Kenapa sih, tuh muka makin lama makin jelek? Nggak pakai krim, ya? Atau uangnya habis buat beli krim?" "Halil! Aku tuh lagi mikirin kamu!" "Waoww! terima kasih, aku merasa tersanjung." "Mending kita berhenti, deh. Nggak usah di terusin lagi pacar pura-puranya." "Yah, aku udah terlanjur baper, Ra." Inara memukul lengan pria di sampingnya. Wajahnya tertekuk begitu lucu, tapi entah karena marah jadi terlihat merah. Inara dan Halil memutuskan untuk makan siang di kantin kantor. Mereka akan membicarakan hal serius dan itu semua tentang permintaan Inara pada Halil tentang pacar pura-pura. Padahal baru beberapa hari hubungan mereka terjalin. Namun, teror yang diberikan Rayka tidak main-main. Bahkan tatapan Rayka pada Halil seolah hanya tentang bagaimana memusnahkan pria itu juga bagaikan m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN