Part 11

1997 Kata

"Masuk." "Permisi, Bu. Di bawah sedang ada keributan dan meminta kehadiran Anda." "Lantai berapa?" "Dua." Memilih berdiri dan menyelesaikan keributan di lantai yang dimaksud, wanita itu berjalan dengan tegas dan tatapan yang tajam. Berjalan dengan cepat karena takut kan terjadi hal yang tidak diinginkan. Mengambil tindakan tanpa pandang bulu adalah hal yang harus ia lakukan. Juga keadilan yang harus ditegakkan. "Permisi," ucapnya kala sudah mendekati area sengit. Senyumnya terukir ramah. Ciri khas wanita dewasa yang sudah biasa menghadapi keributan yang terlampau sering terjadi di tempatnya bekerja selama empat tahun terakhir. "Ada yang bisa saya bantu?" "Mbak! Saya sudah pesan aula ini lebih dulu. Kenapa sekarang jadi atas nama dia?" tanya seorang pria dengan kemeja berwarna merah.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN