Part 10

1088 Kata

Dua puluh tahun yang lalu.... Innara kecil duduk di pekarangan rumah dengan dua boneka teddy bear berukuran besar. Rosita mengamati putrinya dan menghampiri Innara, kemudian memeluknya. “Nara, sayang .... anak Mama yang paling cantik ... ini udah malam. Masuk, yuk?” “Nara mau tunggu Papa, Ma.” Innara menatap ke halaman yang luas dan tampak kosong. “Kok Papa lama banget belum pulang ya?” “Papa kerjanya lagi jauh, Sayang. Papa nggak bisa pulang hari ini.” Rosita mencoba memberikan pengertian pada putri kecilnya. “Sekarang udah malam, masuk yuk Nara?” Innara menatap ke langit – langit yang sudah gelap. Sinar bulan yang hanya seperempat itu tidak cukup terang, tapi agaknya sedikit manis dan enak dilihat. Tidak ada bintang, sebab langit cenderung mendung. Angin malam bertiup, dan Innara m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN