Malia berpikir selama beberapa detik untuk bisa mengerti makna yang diucapkan Alex dalam bahasa Inggris. Sampai akhirnya Malia memahami, Malia merasa tersanjung. “Benarkah?” tanyanya untuk meyakinkan diri. “Aku hanya tidur dengan dua orang gadis sampai saat ini, dengan si pengkhianat Shaileen dan kamu, Malia,” tutur Alex dengan nada geram saat menyebut nama Shaileen. Malia menelan ludah, lalu memalingkan wajah menatap langit-langit kamar yang putih bersih. Dia tidak cemburu pada Shaileen, tetapi dia tahu kisah cinta Alex dan wanita yang tidak pernah dikenalnya itu berakhir tragis. Shaileen jatuh ke pelukan ayah Alex dan menjadi orang ketiga dalam rumah tangga ayahnya dan Elizabeth. Sampai di situ, Malia berusaha menormalisasi sikap kasar Alex kepadanya. Alex hanya takut dirinya pergi

