“Bisakah Pak Arga membuatku berterima kasih dengan cara yang lain? Lagian kita udah sepakat nggak akan melakukan hal se-macam itu lagi di luar pernikahan. Cukup dua kali kita begitu.” Stella berkata dengan sangat hati-hati. “Selain itu, aku lagi datang bulan,” tambahnya beralasan, padahal sebenarnya tidak. Arga tertawa, lebih tepatnya mentertawakan sekretarisnya. “Lucu ya, Pak?” “Ya, kamu lucu. Bisa-bisanya kamu langsung berpikir ke arah situ hanya karena saya membawamu ke hotel,” ucap Arga. “Tingkat kemesumanmu lumayan tinggi juga levelnya,” kekehnya lagi. Stella jadi malu sendiri. Bisa-bisanya ia langsung to the point mengatakan seperti tadi. Serius, ia sempat sangat yakin kalau Arga akan mengajaknya berakhir di ranjang. “Terus mau ngapain dong kita ke sini?” tanya Stella kemudian.