Ciuman itu terjadi lagi. Kali ini Stella yang memulai, bukan Arga. Bahkan, tanpa ragu wanita itu mulai melingkarkan tangannya di leher sang suami. Tidak butuh waktu lama bagi pasangan suami-istri itu untuk menciptakan hasrat yang membara sehingga ciuman yang semula berlangsung se-tenang air mengalir, kini seakan menjadi derasnya air terjun. Nafsu keduanya tumpah seiring lumatan demi lumatan yang mereka lakukan sambil memejamkan mata. Puas berciuman, mereka saling melepaskan satu sama lain. Masih saling bertatapan, kedua tangan Arga menyentuh lengan kanan dan kiri Stella, perlahan turun dengan gerakan meraba perlahan, bermaksud menggoda. Tentu saja Stella menikmati sentuhan Arga yang kini bukan sekadar menjelajahi lengannya, melainkan sudah sampai di area punggung. Jujur, begini saja Stel