Sebelum bertemu Ima, tentu saja sorenya Stella mengantar Arga pulang dulu ke rumah bosnya itu. Jujur, Stella tidak tahu alasan Ima melarangnya memberi tahu Arga tentang pertemuan mereka malam ini, tapi yang pasti Stella menurut. Ia tidak serta-merta memberi tahu bosnya kalau malam ini wanita itu akan bertemu dengan ibunya Arga yang secara tidak langsung adalah calon mertuanya. “Calon mertua? Mending resmi cerai dulu sama Randy, please. Jangan berpikiran aneh-aneh dulu,” batin Stella, mengingatkan dirinya sendiri. Waktu menunjukkan pukul setengah enam sore saat mobil yang Stella kemudikan berbaur dengan ribuan kendaraan lainnya di jalanan yang padat dan cenderung macet ini. Tentunya suasana hectic seperti ini sudah biasa bagi Arga. Terkadang ia lebih memilih pulang agak malam untuk mengh