Eps. 3 Masuk Perangkap

1022 Kata
"Kamu yakin Aries keluar dengan wanita lain?" panik Lila. Lila seolah tidak percaya dengan apa yang diucap oleh Orion. Tapi Orion masih famili dengan Aries, tentunya wanita itu lebih tahu bagaimana dan apa saja yang dilakukan Aries di belakangnya daripada dirinya. "Iya. Sebenarnya ngggak hanya dengan satu wanita Aries keluar. Di hari yang lain aku pernah melihatnya keluar dengan wanita yang berbeda dan mereka terlihat mesra. Coba kamu lihat foto ini." Orion terlihat senang Lila terpancing dengan ucapannya. Semoga saja Lila percaya dengan bukti yang dia tunjukkan. Orion kemudian mengeluarkan ponsel, masuk ke galeri foto. Kebetulan sekali di sana ada foto Aries bersama para wanita, eks pria itu. Mungkin Aries saja tidak punya foto itu, tapi Orion punya. Diam-diam dia mengikuti saat Aries pergi kencan dengan wanita dan mengabadikan foto menyebalkan tersebut. Ternyata foto itu sekarang bermanfaat juga. "Apa? Ini ..." Lila syok melihat foto-foto Aries bersama beberapa wanita yang membuat hatinya terbakar habis. Terlebih foto itu merupakan foto asli bukan hasil editan. Lila diam sejenak dengan muka merah pada menahan amarah. Namun dia masih menatap Orion. "Terima kasih pada informasi yang kamu berikan. Ini sangat berguna." Lila kemudian pergi dengan hati panas. Terlihat Orion tersenyum puas dalam hati karena telah berhasil membuat Lila terbakar hatinya. "Tinggal menunggu saja pernikahanmu akan berakhir." Orion duduk sejenak, lantas membereskan perlengkapannya sebelum kembali memotret di tempat lain. Sejenak dia menatap ke depan. Terlihat saat ini Lila bersama Aries sedang berdebat. "Kamu kenapa ada affair dengan wanita lain disaat kita akan menikah?" protes Lila dengan amarah membuncah. Aries diam dalam syok kenapa tiba-tiba datang diserang dengan tuduhan tak berdasar seperti ini oleh Lila. Tadi mereka berdua baik-baik saja dan tidak ada masalah sama sekali. Kenapa sekarang situasinya berbeda begini? "Affair apa? Dengan wanita mana?" Aries mencoba untuk tenang karena memang dia tidak ada affair dengan wanita lain. "Kamu nggak usah pura-pura begitu. Mana aku tahu siapa mereka. Bila aku tahu, aku tidak akan tanya langsung padamu. Aku mau pernikahan kita diundur saja sampai semuanya jelas!" Aries yang setenang samudra, mendadak berubah panik juga mendapat ancaman tegas seperti itu dari Lila. Bagaimana pernikahan mereka bisa dibatalkan setelah semuanya tersusun rapi? "Kamu pasti salah paham. Foto apa dan dengan siapa?" Aries kembali menuntut penjelasan pada Lila. Sayang, Lila tak mau membuka mulut lagi untuk menjelaskannya. Dia benar-benar marah kali ini karena Aries mengelak tidak mau mengakui hal itu yang berarti benar adanya. Dia pun menghempas kasar tangan Aries yang memegangnya, lalu pergi menjauh darinya. "Lila, tunggu!" Aries berteriak sembari mengejar Lila. Orion yang melihat itu hanya tersenyum dalam hati saja. Dia senang rencananya berhasil, Lila telah masuk dalam perangkapnya. Tinggal memberinya perangkap lagi, maka ia yakin hubungan mereka akan buyar sebelum pernikahan terjadi. Perlu diketahui selama ini dia tak pernah gagal menjalankan misinya sebagai pelakor bayaran. Tugasnya selalu berhasil. Orion tersenyum puas sembari membawa peralatannya keluar dari tempat ini. Dia tidak mencari Aries ataupun bicara dan berpamitan padanya. Dia sudah membuang waktu 10 menit, dia harus cepat pergi sekarang atau akan terlambat memotret di lokasi pemotretan berikutnya. Satu jam kemudian, terlihat sebuah mobil keluar dari Bukit Pinggan. Dari kaca yang setengah terbuka terlihat sosok Lila yang mengemudi dengan wajah merah padam. Setelah berdebat cukup lama dengan Aries, dia pun memutuskan untuk pergi saja karena Aries tetap tidak mengaku ataupun menjelaskan apa yang dia tuduhkan tadi. Aries hanya menatap kepergian mobil Lila dengan perasaan campur aduk disertai embusan napas berat. "Ada apa dengannya? Kenapa tiba-tiba marah dan tidak percaya dengan semua penjelasanku? Ini aneh sekali." Aries mencoba untuk tenang di tengah hatinya yang berkecamuk hebat dan mencoba untuk berpikir jernih. Bila dipikir-pikir lagi hubungan mereka berdua sebelumnya aman, tapi setelah kedatangan Orion mendadak Lila marah dan menuduhnya dengan tuduhan tak masuk akal. "Apakah ini ada hubungannya dengan Orion? Apa dia menyebarkan berita hoax pada Lila? Dia mencoba mengadu domba kami? Ck! Ya, ini pasti ulahnya. Terlebih setelah dia terus melarangku tadi," umpat Aries sembari mengepalkan tangan erat di bawah sana. Netranya kemudian menyisir lokasi mencari keberadaan sepupunya, namun dia tidak menemukan keberadaan Orion lagi. Jejaknya juga sudah menghilang. Wanita itu pergi tanpa permisi. Sudah jelas itu pasti perbuatan Orion! "Orion ... tunggu saja. Aku akan memberikan kejutan padamu." Aries tersenyum kecut kemudian berbalik dan menuju ke tempat mobilnya terparkir. *** "Akhirnya selesai juga agenda memotret hari ini," lirih Orion keluar dari lokasi pemotretan ketiga pada siang hari. Orion menarik napas dalam sebelum meminum sebotol air mineral yang diambilnya dari dasbor mobil. Setelah membasahi tenggorokannya, Orion melanju mobil ke jalan raya. Pikirannya kini sudah teralihkan dari pekerjaan yang membuatnya fokus dan tak memikirkan yang lain beralih memikirkan Aries. Sungguh, dia tidak tahu kapan Aries menjalin hubungan dengan Lila. Bahkan ibunya saja tidak pernah cerita tentang hubungan mereka. Harusnya berita tentang pernikahan Aries ada yang tahu. Minimal ibunya atau keluarga lain tahu tentang hal itu. Tapi nyatanya tidak ada yang tahu. "Mungkin bila aku bertanya pada tante, dia akan memberitahuku." Orion yang sebenarnya lelah dan ingin pulang, memutar haluan mobil menuju ke rumah ibunya Aries. Setelah menempuh perjalanan beberapa saat mobil kemudian berhenti di depan sebuah rumah dengan pagar putih tinggi yang mengelilingi. Seorang pelayan segera membuka pagar setelah mendengar suara mobil berhenti di depan rumah. "Terima kasih." Orion membuka sedikit kaca mobil saat bicara. "Nona, Anda datang," sapa pelayan. "Tante ada?" "Ada, Non." Orion tersenyum tipis kemudian keluar dari mobil setelah memarkir mobil lurus di garasi. Dia pun masuk ke rumah bersama pelayan. "Tante!" panggil Orion dengan bersemangat, setengah berteriak. Suara Orion menggema ke seisi rumah hingga seorang wanita dengan langkah cepat keluar dari ruang tengah menuju ke ruang tamu. Mereka berdua bertemu tepat di ujung ruang tamu. "Tante!" "Orion?" Orion memeluk ibunya Aries. Ada rasa rindu bertemu dengan wanita berambut panjang yang di sanggul rapi menggunakan tusuk konde modern ini setelah beberapa waktu tidak bertemu. "Duduk, dulu," ujar ibunya Aries setelah mengurai pelukan. Bahkan Orion sambil bergelayut pada ibunya Aries kala dia duduk. Dia juga dekat dengan ibunya Aries. "Ada apa kamu datang kemari? Kenapa sekarang jarang berkunjung?" "Aku ingin datang kemari setiap hari Tante, tapi aku sibuk bulan ini, banyak yang nikahan dua bulan ini. Aku kemarin karena ingin menanyakan satu hal. Benarkah Aries akan menikah dengan Lila?"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN