Celestine duduk di kursi belakang, wajahnya kaku, matanya tak pernah lepas dari layar ponselnya. Titik merah kecil di layar GPS bergerak perlahan di peta digital. Itu jaket Aidan. Jaket yang ia beri pelacak tadi malam, hanya sebagai langkah jaga-jaga. "Dia tak tahu, Nyonya?" tanya Bram tanpa menoleh. "Kalau dia tahu, dia pasti sudah melepas jaket itu dan membuangnya ke jurang," jawab Celestine cepat. Nadanya penuh kegusaran. "Dia masih memakai jaket itu. Entah karena lupa, atau karena dia memang tak berniat lari. Aku tak tahu lagi. Namun, pertaruhanmu, 50 : 50 hasilnya, Bram." Bram tak bereaksi atas sindiran tersebut. Mobil melaju lebih cepat. Jalanan mulai menanjak, lalu berbelok ke area yang lebih sepi, lebih tertutup. Setelah hampir satu jam, titik di GPS berhenti. Sebuah bangunan

