Bab 32 Rubah

1042 Kata

Aulia masih dalam pelukan Arya, matanya terpejam, tapi ia tidak tertidur. Dia jarang benar-benar tidur, apalagi ketika sedang “berperan.” Detak jantung Arya berdetak dekat dadanya, pelan dan berat. Pria itu mencintainya — atau setidaknya, mencintai ilusi yang ia ciptakan. Dalam keheningan kamar apartemen mewah ini, Aulia bisa mendengar lebih dari sekadar napas dan detik jam. Ia bisa mendengar suara luka dalam hati Arya. Suara yang ingin ia kendalikan. "Tikus sedang jatuh cinta," bisik batinnya. "Rubah hanya perlu memastikan sang tikus tidak pernah melihat jebakan yang sedang menutup." Tangan Aulia perlahan menggenggam lengan Arya. Ia tahu sentuhan kecil seperti ini bisa melemahkan kewaspadaan pria itu, memupuk rasa sayang yang semu, dan membuatnya sulit berpikir jernih. Malam ini teras

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN