Bab 56 Sunyi Terakhir

1180 Kata

Ruang itu sunyi. Celestine berdiri di depan jendela kaca, matanya menatap jalanan kota yang kini dikepung pasukan tak berseragam. Ia menunggu laporan dari Bram... Bukan suara dari alat komunikasi yang muncul,melainkan—klik logam dingin di sisi kanan kepalanya. Sebuah pistol. Dingin dan sangat familiar. "Narasi perangmu terlalu lambat,” suara itu tenang. “Padahal aku mengajarimu cara menyelesaikan sesuatu dengan cepat.” Celestine tidak bergerak. Tapi hatinya berhenti berdetak. "Kamu...” suaranya nyaris tak terdengar. “Kamu datang dengan senjata?” "Aku datang dengan peringatan.” Aidan berdiri di belakangnya. Wajahnya tenang. Seperti biasa. Tapi di matanya… tak ada sisa cinta. Hanya strategi. --- Celestine perlahan menoleh. Pistol masih menempel di pelipisnya. Namun kini… ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN