Arya menghilang. Sudah tiga hari.
Celestine sebelumnya tak pernah peduli, tapi ini di luar kebiasaan. Ia mencoba mencarinya, namun hasilnya nihil.
"Tuan tidak ditemukan, Nyonya," lapor Bram. "Dia tidak di rumah. Menurut pelayan, sudah empat hari tidak terlihat. Kami juga periksa rumah sakit, tapi tidak ada pasien atas namanya. Aktivitas kartu kredit... kosong."
"Kamu yakin dia tidak sengaja menghilang?"
"Kalau Tuan Arya menghilang, dia akan bicara pada Anda. Minimal satu pesan. Satu isyarat."
Celestine berdiri di depan jendela ruang kerjanya.
Gaunnya bergoyang pelan ditembus angin dari pendingin ruangan.
Matanya bergetar—antara marah, takut, dan terkunci.
"Jika semua jejaknya hilang... artinya seseorang sedang menutupinya dengan sangat profesional," komentar Bram.
"Aku tahu siapa
