“Abel mohon segera selesaikan berkasnya Om.” Ucap Abel kepada Bima seorang teman Ayahnya. Mulutnya terus berbicara dengan Bima di telpon tapi matanya terus menatap ke arah sebuah teras rumah dimana seorang pria dan wanita tengah duduk sambil meminum teh. “Terima kasih banyak Om. Abel tunggu kabar baik dari Om Bima. Assalammualaikum.” Abel menaruh ponselnya di dashboard mobil. Ia kembali menyeka air matanya. Keputusannya sudah bulat untuk bercerai dari Dito. Hingga saat ini Dito belum juga mengatakan apapun tentang pernikahan sirinya. Flashback. Tadinya ia sangat mempercayai suami tercintanya, tapi entah mengapa hati kecilnya terus berkata ‘jangan’. Abel bahkan sempat maju mundur saat ingin memata-matai k