“Pak Damian sekarang kemana-mana bawa buntutnya ya.” Seluruh mata karyawan dan pengunjung yang berada di lobi hotel menyaksikan bagaimana Damian sekarang. Pria itu datang ke kantor dengan Aiden dan Darian di kedua sisi tangannya. Tiga tahun telah berlalu usai tragedi penggemar yang menggemparkan masyarakat Indonesia. Seperti harapan Amelia malam itu, keluarga kecil mereka hidup tentram tanpa gangguan. “Daddy..” Damian menghentikan langkahnya. Pria itu menatap ke bawah, tepat pada Darian yang menggeliat layaknya cacing kepanasan. “Why Boy?” tanya Damian. “Kamu kenapa?” “Ian mau pipis.. Kebelet pie Daddy.” Ujar pria cilik itu berhasil membuat bola mata Damian ingin terlepas. Damian melepaskan genggaman tangannya pada telapak Aiden. Ia bergegas menggendong tubuh Darian. “Eden.. Kamu n