“Kakak ceroboh sekali!” Amelia mengomentari Damian yang hanya memberikan pembatas guling disamping salah satu putranya. Bagaimana jika guling tersebut menggelinding lalu anaknya juga bergerak dan terjatuh?! Membayangkannya saja Amelia ngilu sendiri. Amelia mengambil guling yang menjadi pembatas Aiden. Ia menyingkirkannya ke bagian bawah ranjang, sebelum berlutut di atas lantai. Sikunya menjadi tumpuan dengan telapak tangan menyangga dagu. “Ganteng-ganteng banget ya?!” Gumamnya mengagumi paras ketiga laki-laki yang katanya, ‘miliknya,’ itu. “Thanks.. Kakak memang ganteng!” Mata Damian perlahan terbuka. Ia sudah terjaga dari tidur saat mendengar kericuhan bibir istrinya. Ia pura-pura mempertahankan lelapnya demi bisa mendengar suara sang istri. “Bukan Kakak, tapi mereka!” Sangkal Amelia.