“Mereka sudah kembali, Tuan.” “Apa sekarang kamu sudah tahu, mereka pergi ke mana beberapa hari yang lalu?” Darius yang baru saja keluar dari mansion orang tuanya, berjalan cepat menghampiri mobil sport merah yang sudah terparkir di depan teras. Satu pintu sudah terbuka. Sementara di belakang mobil mewah tersebut, satu mobil sedan warna hitam juga sudah siap melaju. “Tidak, Tuan.” Ayunan kaki Darius berhenti. Pria itu memutar langkah, lalu tanpa basa-basi langsung mengayunkan kepalan tangan kanannya. ‘BUGH!’ “Bod*h!” Darius menghentak keras karbondioksida dari mulut yang terbuka, sementara sepasang matanya menatap marah sang pengawal. “Seharusnya aku membunuh kalian semua! Dasar tidak berguna!” Lalu pria itu menendang keras sang bawahan yang baru saja merasakan ngilu di pipi kirinya.