82. Menantimu

2175 Kata

Empat tahun kemudian ... Windy berdiri di depan cermin, memperbaiki tatanan blazer hitam yang merekat erat di badannya, juga rok berwarna lavender sebatas lutut. Tak lupa dia poles make up, menatap pantulan wajahnya di depan cermin. Rona blush on dan juga maskara yang menghiasi di sana. Sangat cantik. Rambut hitam bergelombang terurai, dengan jepit kecil berbentuk deretan mutiara di sana. Sudah waktunya pergi. Windy menoleh pada laptop di atas meja yang masih terbuka. Tersenyum tipis. Reyhan biasanya akan mengirim email pada jam segini. Benar. Surat elektronik itu muncul di jendela layar. Windy pun mendekati, membacanya antusias. Dear, Barbie. Hai, Sayang! Ini udah tahun ketiga kita hidup terpisah. Kamu kangen aku, kan? Aku juga. Aku udah kerja di salah satu perusahaan di sini. Kebetu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN