Seorang pemuda berada di tengah gelap malam dalam kamarnya. Pemuda itu duduk di atas kasurnya dan menatap lantai dengan pandangan nanar. Pemuda itu adalah Radit. Radit tengah memikirkan semuanya di dalam kamarnya yang sengaja ia matikan lampunya. Banyak pikiran yang berkecamuk di benaknya. Tentang pekerjaannya, tentang persahabatannya, pun tentang Tari. Pekerjaan di kantornya sedang mengalami penurunan keuntungan penjualan untuk rata-rata produknya. Semua kliennya tengah kebingungan dan semua karyawannya pun tengah sibuk mencari cara tepat dalam sistem pemasaran. Ditambah lagi persahabatannya dengan Dewi yang belakangan menjadi kacau. Dewi bahkan terang-terangan menghindarinya, dan sudah tidak membalas pesannya lagi jika bukan berurusan dengan kantor. Dewi benar-benar memasang jarak d