Bab 82 Hasrat Liar Kakak Sahabatku

1024 Kata

Dua puluh tahun kemudian. Terlihat pria tampan yang sedang berjalan santai di bandara, dia meletakkan satu tangannya di saku celananya dan ada kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Parasnya benar-benar sempurna, bahkan para wanita banyak yang melihat ke arahnya, hanya saja wajahmya selalu dingin dan cuek dengan sekitarnya. Dia tersenyum tipis ketika melihat perempuan cantik sedang menunggunya di pintu penjemputan. Pria itu langsung menghampirinya dan memeluknya. "Lama sekali, aku sudah sangat lama menunggu." Omel Zea yang malah mengomeli kakaknya. Namun tetap membalas pelukannya. Zio terkekeh. "Kakak sudah bilang kalau berangkatnya di tunda satu jam, kenapa kau sudah langsung berangkat ke sini." Kata Zio. Zea malah memutar bola matanya malas. "Kakak mengatakannya sec

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN