Arham duduk di atas tempat tidurnya setelah melemparkan tas sekolah ke kursi belajar, matanya terpejam untuk sesaat membayangkan beberapa hal yang membuat Arham tak habis pikir dengan Nanda. Cowok itu sudah cukup lama Arham kenal, dan selama itu Nanda tak pernah berbuat ulah, dia terkenal baik dan ramah, tapi kejujuran Sintia tadi tidak mungkin hanya kalimat kebohongan semata, karena ketakutan di mata Sintia tidak di buat-buat. Tapi apa alasan Nanda melakukan hal tak senonoh seperti itu? Arham membuka screen ponsel, ia melihat video singkat salah satu cewek pembuli yang sempat ia rekam sedang bermain dengan sorang cowok. Seketika bola mata Arham membola begitu ia menyadari sesuatu. Dari postur tubuh dan penampilan, cowok yang sedang bermain dengan Resfani adalah Nanda, meski di lihat d