Rena duduk di tempat biasa yang ada di kantin, di depannya Arham duduk, hanya saja cowok satu ini terlihat sedikit aneh, Arham hanya mengaduk makanannya, menyuapkan hanya jika cowok itu sadar jika yang dia aduk adalah makanan. “Kamu kenapa?” akhirnya Rena memutuskan untuk bertanya setelah sejak tadi hanya memperhatikan Arham yang dia seperti sedang memikirkan sesuatu. “Sintia udah ngomong sama aku, cuman jawabannya bikin aku syok banget.” “Eh serius? Kapan kamu ketemu dia?” tanya nya. Arham melihat kanan kiri kemudian menggeleng, menyuapkan makanan ke mulutnya, lantas ia menjawab setelah menelan makanan tersebut. “Kita bahas di rumah kamu nanti, di sini gak aman.” katanya, kening Rena mengernyit, namun ia tidak bertanya lebih lanjut. Selesai menyantap makanan, Rena harus pergi ke perp