Kirana diam merenungi semua kesalahannya dalam sujudnya yang begitu lama. Bahkan kalau bisa, kalau diizinkan, Kirana ingin terus bersujud seperti itu, menangisi semua dosa-dosanya yang sudah tak terhitung lagi karena menyakiti beberapa orang dengan perkataannya yang yang tidak seharusnya. Kirana tahu kalau Pak Damar pasti akan biasa saja setelahnya. Hanya saja, rasa bersalah itu benar-benar seperti membunuhnya. Di masjid rumah sakit ini, sesungguhnya Pak Damar dan Kirana ada di satu ruangan, hanya saja dibatasi dimana Pak Damar berada di ruang khusus laki-laki, sementara Kirana berada di ruang khusus perempuan. Kirana sangat bersyukur karena luka di kaki ibunya ada kemajuan dalam proses pengeringan/penyembuhan. Namun, Kirana tidak bersedia ibunya dipulangkan sebelum keadaan malaikatnya it

