101. Pemilik Hati

1599 Kata

Sedari selesai sarapan pagi buta tadi, Kirana benar-benar menjaga jarak yang walhasil membuat gadis itu ditegur oleh Mbah Darmi. Beliau mengatakan bahwa Kirana tidak menghormati pak gurunya yang dibela-belakan sampai datang jauh-jauh hanya untuk menjenguk ibunya di daerah terpencil seperti ini. Kirana mengerti Mbah Darmi bermaksud baik, beliau mengingatkan unggah-ungguh atau tata krama kepada Kirana. Hanya saja—seandainya saja Mbah Darmi tahu seperti apa hubungan Kirana dan Pak Damar sebenarnya, Mbah Darmi pastilah orang yang akan menolak kehadiran Pak Damar di sini. “Kamu to ada pak gurunya kok malah ditinggal di luar to, Na? Ndak sopan lhoh?” Gadis itu tidak terkejut sama sekali ketika memilih diam, duduk di luar seorang diri, Mbah Darmi sampai repot-repot menegurnya. “Itu Pak Dam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN