Usai Pak Damar disidang, gantian Kirana yang disidang oleh ibunya sendiri di ruangan itu. “Apa yang kamu lakukan, Nduk? Kamu sudah berbuat apa sama Pak Damar sampai disusul sampai di sini? Apa ibuk pernah mengajari kamu berkawan bebas dengan laki-laki asing?” “Ya Allah, Buk. Ndak. Aku ndak melakukan apapun sama Pak Damar. Bersentuhan kulit pun tidak pernah.” Meski gelengan serta perkataan Kirana terdengar meyakinkan sekali, tapi Bu Ghina tetap saja terus kepikiran dengan putri semata wayangnya itu. Karena itu beliau terdiam cukup lama dan membuat Kirana sama terdiamnya. Jujur Kirana takut karena ibunya berpikiran seperti itu. “Apa lebih baik kamu berhenti kuliah? Ibuk sekolahkan kamu supaya pintar, supaya kamu bisa mengejar cita-cita kamu. Bukan mencari laki-laki. Tidak apa-apa seanda

