Sampai pagi buta Kirana menunggui Pak Damar yang muntah-muntah ditemani oleh Silvi. Tentu saja sebelum itu Kirana sudah memberi tahu Silvi agar tidak memberitahukan keadaan Pak Damar pada Anggi. Sahabatnya itu akan sangat khawatir. Biarlah dirinya yang kerepotan sendiri. Dan biarlah juga pembicaraan mereka semalam hanya mereka berdua dan Tuhan yang tahu. Orang lain tidak perlu tahu karena itu hanya akan membuat sebagian dari mereka yang mengetahui tentang perasaan mereka yang sesungguhnya bersedih hati. Harapan Pak Ronggo yang ingin menikahkan putra sulungnya dengan anak gadis Pak Fajar yang menjadi sahabatnya dengan begitu tulus. Sekarang Pak Ronggo pasti tahu kenapa putranya bisa begitu mencintai Kirana dan begitu kebetulan sekali tanpa bisa direncanakan. Hanya saja, semuanya tinggalka

