Entah keberanian dari mana, tangan kanannya mulai memegang knop pintu. Lalu tiba-tiba, suara aneh itu membuat Gamal tidak berkutik. Glek! Dia mendengarkan dengan seksama suara aneh itu. Suara gemericik air, seperti ada seseorang tengah menghisap sesuatu. Gamal pikir, kenapa ruangannya tidak kedap suara sampai ia harus mendengarkan suara yang membuatnya semakin naik syahwat. Apa abangnya sedang menghisap itu, pikirnya bertanya-tanya. Gamal sudah berkeringat dingin. Kedatangannya menuju Althafiance, tadinya ia anggap sebagai kesialan semata. Lalu, kepulangannya ke Althafa ternyata malah menjadi malapetaka. Dia meringis sakit sambil membenarkan miliknya yang sedikit tidak beres. Tanpa menunggu lama, dia langsung berbalik badan dan pergi dari sana. …