..**.. Beberapa bulan telah terlewati. Semua persiapan yang sangat matang membuat Aiyaz yakin. Sebelum hari H wisuda Caca, ia membulatkan tekadnya untuk mempertemukan keluarganya dengan keluarga Caca. Tentu saja tanpa sepengetahuan wanita pujaannya. Saat Aiyaz menjemput keluarga Caca di Jakarta, mereka sempat menolak saat itu. Sampai Aiyaz tidak bisa bicara ketika calon Ibu mertuanya seakan hendak menghentikan langkahnya. Sekali lagi, ia bertekuk lutut di hadapan wanita yang sudah menangis. Aiyaz mengatakan jika niatnya bersungguh-sungguh ingin menjadikan Caca sebagai istrinya tanpa memandang apapun selain hati dan kepribadiannya. Mereka tidak bisa berbicara saat Aiyaz mempersiapkan semuanya dan memiliki banyak pekerja pribadi. Bahkan keb