Leony menyadari perubahan sikap Dion kepadanya. Sebagai seorang perempuan, Leony juga mengerti bahwa posisinya mulai terdesak. Leony bisa saja kehilangan Dion. Sinyal tanda bahaya itu pun seakan terus memperingatkannya. Dia berusaha memikirkan jalan keluar. Gelagat yang ditunjukkan oleh Dion sudah menjelaskan bahwa lelaki itu tak lagi menaruh rasa seperti sebelumnya. Dia juga menyesal sudah memprovokasi Dina. Yah, Dina. Leony tersenyum saat teringat nama itu. Semua akan tetap baik-baik saja jika dia berhasil mengontrol permainan dan itulah kenapa akhirnya Leony datang menemui Dina. Dia menangis, menyembah maaf dan menebar seluruh cerita yang sangat di dramatisir. "Jadi barusan kamu dari kantor Dion?" tanya Dina. Leony mengangguk. "Iya. Kemarin dia mengeluh tidak enak badan, makanya a