'Kenapa kamu tidak membalas pesannya? 'Kamu ke mana? angkat teleponnya! 'Kenapa kamu tidak jadi datang?' 'Aku sudah menunggu kamu di restorannya sampai restorannya tutup.' "Aku kehujanan dan sendirian. Ayo cepat datang!' 'Diooooon' Rentetan pesan itu membuat kepala Dion terasa berdenyut ketika membacanya. Ada banyak sekali pesan dari Leony. Ada puluhan notifikasi panggilan tidak terjawab juga. Dion yang kini sudah duduk di balik meja kerjanya itu tampak menatap panik. Dia benar-benar lupa bahwa sudah membuat janji dengan Leony. Namun semua itu juga bukanlah salah Dion sepenuhnya. Dion belum memastikan bahwa dia bisa keluar menemui Leony, tapi perempuan itu sudah mengabarkan bahwa dia menunggu di sebuah restoran. "Haaah ... apa lagi kali ini?" desah Dion. Dion menyandarkan punggung